Di banyak rapat akademik, akreditasi sering dipandang sebagai kegiatan yang tiba-tiba memerlukan anggaran besar. Padahal kesan “mahal” itu muncul karena kita hanya melihat fase akhirnya saat dokumen harus rapi, data harus tepat, dan hasil harus sempurna. Kita lupa bahwa akreditasi sejatinya bukan tentang persiapan menjelang tenggat, melainkan cermin dari seluruh perjalanan mutu yang dibangun sejak lama.
Mutu dibentuk oleh rantai panjang yang saling terhubung: input, proses, output, outcome, hingga impact.
Ketika rantai ini berjalan baik, akreditasi tidak lagi menjadi beban mendadak, melainkan konsekuensi alami dari sistem yang terawat.
Input mencakup kompetensi dosen, sarana belajar, kurikulum, sistem data, hingga dokumen standar.
Semua ini tidak hadir tanpa pembiayaan.
Proses adalah pelaksanaan pembelajaran, layanan akademik, monitoring mutu, dan perbaikan berkelanjutan.
Proses berkualitas membutuhkan waktu, tenaga, dan pelatihan.
Output tampak dalam capaian mahasiswa, publikasi, kegiatan pengabdian, hingga tata kelola yang rapi.
Output kuat tidak mungkin dicapai dengan anggaran yang minim.
Outcome terlihat ketika standar yang dibangun menghasilkan kepercayaan publik, meningkatnya lulusan terserap kerja, meningkatnya reputasi akademik, dan meningkatnya keunggulan institusi.
Outcome besar selalu setara dengan besarnya investasi pada fase sebelumnya.
Dan yang paling jarang dibicarakan adalah impact dampak jangka panjang terhadap masyarakat, dunia kerja, dan kontribusi institusi terhadap peradaban. Impact tidak lahir dari langkah-langkah kecil yang tidak terencana. Ia tumbuh dari sistem yang kuat, konsisten, dan dibiayai dengan benar.
Di titik inilah posisi SPMI menjadi sangat menentukan. Ketika SPMI berjalan kuat, maka seluruh rantai mutu dari input hingga impact dibangun secara berjenjang. Akreditasi (SPME) hanyalah alat ukur yang menilai apakah rantai itu benar-benar bekerja. Karena itu, keinginan meraih akreditasi unggul tanpa memperkuat SPMI adalah keinginan yang tidak sejalan dengan logika mutu. SPMI kuat → SPME unggul. Tidak ada jalan pintas.
Sering muncul pertanyaan: mengapa anggaran akreditasi tampak besar? Jawabannya sederhana: karena kita sering hanya menghitung biaya pada tahap output dan outcome, tetapi lupa bahwa input dan proses yang sesungguhnya paling menentukan juga memerlukan pembiayaan. Ketika kebutuhan itu tidak dirancang sejak awal, maka pada akhir tahun ia tampak sebagai “anggaran tambahan”.
Padahal yang tambahan bukanlah kebutuhannya, melainkan cara kita menyusun prioritas.
Jika kita menginginkan outcome besar, maka investasi yang diberikan harus setara.
Jika menginginkan impact jangka panjang, maka seluruh rantai mutu harus dibiayai.
Mutu besar tidak pernah lahir dari investasi kecil.
Pada akhirnya, akreditasi tidak menghabiskan anggaran; ia hanya memperlihatkan apakah investasi mutu telah dilakukan dengan serius. Ketika institusi berani membiayai mutu secara berjenjang mulai dari input hingga impact maka akreditasi unggul tidak lagi menjadi ambisi, tetapi hasil alami dari sistem yang berjalan.
Mutu bukanlah kebetulan, tetapi pilihan strategis. Dan setiap pilihan strategis membutuhkan keberanian untuk berinvestasi pada hal-hal yang paling menentukan.
SPMI Kuat, SPME Unggul: Mutu Besar Tidak Pernah Lahir dari Investasi Kecil