Arahan Direktur Diktis Kemenag dalam Rapat Koordinasi LPPM PTKIN: Optimalisasi Litapdimas dan Kolaborasi Industri

16 Agustus 2024 oleh
LP2M

LP2M IAIN Parepare – Rapat Koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Tangerang pada 15-17 Agustus 2024 menjadi momentum penting dalam penetapan arah strategis penelitian, pengabdian kepada masyarakat (PkM), dan publikasi di PTKIN. Dalam arahannya, Direktur Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag menyampaikan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi di tiga bidang tersebut.


1. Penguatan Penelitian Melalui Litapdimas


Direktur Diktis menegaskan bahwa Litapdimas akan berfungsi sebagai portal utama untuk pengelolaan riset di PTKIN. Semua aplikasi lain yang sebelumnya digunakan akan diintegrasikan ke dalam Litapdimas, menjadikannya satu-satunya platform pengelolaan riset. Upaya ini bertujuan untuk menyederhanakan layanan dan proses bisnis penelitian, sehingga lebih efisien dan terfokus.


Dalam agenda riset nasional, perhatian akan difokuskan pada penelitian industri dengan penekanan pada kolaborasi internasional dan peningkatan kapasitas riset. Klasterisasi penelitian berbasis kolaborasi internasional ini diharapkan dapat mengangkat daya saing PTKIN di kancah global. Direktur Diktis juga menggarisbawahi pentingnya memilih trajectory yang tepat agar hasil riset dapat diterapkan di Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI).


2. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang Berdampak Nyata


Pada bidang pengabdian kepada masyarakat, Direktur Diktis menekankan pentingnya inovasi dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Beliau menegaskan bahwa KKN harus menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat dan tidak terbatas pada metode pengabdian tertentu. Program PkM harus diarahkan pada tujuan yang jelas dengan hasil yang konkret dan bermanfaat bagi masyarakat luas.


Untuk mendukung pelaksanaan PkM yang lebih efektif, Direktur Diktis juga mendorong pembentukan Tim Think Tank di setiap LPPM. Tim ini akan merumuskan strategi dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas pengabdian kepada masyarakat di PTKIN.


3. Pentingnya Buku Karya Dosen sebagai Open Access


Dalam bidang publikasi, Direktur Diktis menekankan pentingnya buku-buku karya dosen PTKIN menjadi open access. Buku-buku yang telah dihasilkan oleh dosen, terutama yang didanai oleh lembaga, diinstruksikan untuk diunggah dan tersedia secara gratis di website lembaga yang bersangkutan.


Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa karya akademik dosen dapat diakses oleh masyarakat luas, sehingga ilmu pengetahuan yang dihasilkan dapat bermanfaat secara lebih luas dan merata. Publikasi open access ini diharapkan dapat meningkatkan dampak intelektual dan sosial dari penelitian yang dilakukan oleh PTKIN.


Muhammad Haramain, Ketua LPPM IAIN Parepare, yang turut hadir dalam rapat koordinasi ini, menyatakan komitmennya untuk segera menindaklanjuti arahan yang diberikan oleh Direktur Diktis Kemenag. “Kami akan mengarusutamakan penguatan peta jalan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di IAIN Parepare sesuai dengan Rencana Induk Penelitian (RIP) dan Rencana Strategis (Renstra) yang telah ditetapkan,” ujar Haramain.


Ia juga menegaskan bahwa LPPM IAIN Parepare akan mendorong trajectory riset dosen agar semakin berkiprah di kancah nasional. “PkM yang sustainable dan berdampak nyata akan menjadi fokus utama kami ke depan, begitu pula dengan upaya memassifkan publikasi dosen agar kontribusi akademik IAIN Parepare semakin terasa di masyarakat,” tutupnya.

[mh]